Selasa, 17 Maret 2009

TONTONAN NEGERI POLITIK

Oleh : Asra Nasriati


Demokrasi adalah sebuah system yang pertama kali dilontarkan oleh Heraklitos di negerinya YUNANI pada abad Ke-2 SM. Demokrasi yang terdiri dari dua suku kata yakni Demos dan Kratos yang berarti suara dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. System tersebut kemudian menhinspirasi jutaan orang untuk menerapkannya sehingga kemudian aristoteles berujar suara rakyat adalah suara tuhan.

Saat ini Inti dari persoalan demokrasi diartikan sebagai suara mayoritas. Dimana suara mayoritas akan menjadi pemegang atau pengendali system. Hal tersebut dapat tercermin dari hal-hal yang berkaitan dengan ”pengujian” ataupu ”test” melalui suara terbanyak misalnya Pemilihan Umum. Melalui pemilihan umum misalnya kita akan melihat output yang kemudian aklan menangklaim sebagai pemenang (suara maoritas).

Tapi dalam benak penulis inti dari Demokrasi adalah Represantasi Proporsional (Perwakilan yang menganut sistem penyesuaian masyarakat dengan mengacu pada variabel Ideologi, Kultural, Geografis dan Lainnya). Sehingga suara masyarakat bisa terwakilkan sepenuhnya karena memang sesuai dengan representasi jumlah mereka.

*** *** ***

Kalau Aceh adalah daerah yang berjuluk serambi mekah maka Sulawesi Selatan dikenal dengan julukan Serambi madinah. Hal tersebut karena daerah ekspansi Islam setelah aceh (daerah hijrah) adalah sulawesi selatan. Dimana agama Islam diajarkan kedaerah ini oleh Dati’ Ptimang dan Datu’ Ri Bandang, Kerajaan Disulawesi Selatan yang terdiri dari Kerajaan Luwu yang menempati semenanjung Utara Sul-sel, Kerajaan Bone diPertengahan Sulsel, danb kerajaan Gowa-Tallo di daerah selatan SUL-SEL. Ketiga kerajaan tersebut kemudian dikenal dengan istilah Tellu Bocoe.

Wajarlah kemudian di sulawesi selatan Islam Menjadi Agama Mayoritas. Terlepas dario persolaan apakah mereka melaksanakan sepenuhnya Syiar Islam tetapi minimal mereka masih mengaku sebagai orang islam yang dapat dibuktikan melalui KTP atau SIM.

*** *** ***

Namun Fakta pemilu 2004 khususnya tentang Pemilihan Anggota DPD yang diperebutkan oleh 41 orang untuk mewakili sulawesi selatan sebesar 4 orang. DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Adlah salah satu institusi negara ditingkat pusat dan merupakan Anggota MPR yang mempunyai Hak Inisiatif Untuk Memperjuangkan Daerah dan Hak pengawasan. Sekali lagi Fakta PEMILU 2004 Tidak mencerminkan Inti dari demokrasi sesungguhnya dalam benak penulis dimana Anggota DPD SUL-SEL berdasarakan latar belakang agama yaitu 2 orang beragama muslim yitu Ust. Azis Kahar Muzakkar (Kalangan Pesantren) dan Aksa Mahmud (Pengusaha). Dan dua Orang Lainnya beragama Kristen yaitu : Benyamin Bura (Purnawirawan TNI) dan Ishak Pamumbu Lambe (Pendeta).

Dilematis karena dalam benak Penulis inti dari demokrasi adalah Represantasi proporsional. Namun penegakan prinsip dasart tersebut tidak ditegakkan sama sekali didaerah yang menerapkan Deokrasi sebagai pilar utama penopang pancasila.

Seandaiannya Anggota DPD sejumlah 10 orang maka bolehlah 2 orang yang beragama non-muslim mewakili komunitas mereka bukankah jumlah mereka hanya sebasar 15% dari total penduduku sulsel kurang lebih 5 juta orang. Sehingga seharusnya yang menjadi Anggota DPD keempat-empatnya harusnya beragama Muslim.

Tulisan ini bukan untuk mengangkat isu SARA yang sangat sensitif dinegeri ini tapi ini demi penegakan prinsip demokrasi sesungguhnya. Sesuai dengan analisa penulis. Dan penulis tidak ingin hanya menjadi penontot dinegeri yang seharusnya mengeakkan prinsip demokrasi dengan sesungguhnya.


Palopo, 21 Desember 2008, Pukul 07.47 Wita